BAGEN

Tadi pagi berangkat dari Bukit Sentul. Selepas memasuki jalan toll dari ramp Sentul Selatan, tampak merayap satu truk dengan pesan BAGEN di bujurnya. Sayang gak sempat memotretnya karena Terios meluncur dengan kecepatan tinggi menuju kearah Pondok Indah. Semoga bisa berjumpa lagi di lain waktu ya.

DOLY

Gak tau juga ya, klo pesan DOLY ini membawa kenangan saat menyanyikan lagu "Dodoli dodoli pret, suara mobilku. Rodanya dari karet, warnanya biru..."
Lokasi Rest Area Jl Toll Bekasi Barat. 11 Agu 2008 jam 15.

AKU BUKAN BUAT DIJUAL

Hehe, suka ada2 aja pesan melankolik seperti AKU BUKAN BUAT DIJUAL. Atuh iya, truk mah buat disewain.
Lokasi Rest Area Jl Toll Bekasi Barat. 11 Agu 2008 jam 15.

CHEELOR

Inilah bujur truk bergambar seram (kayak drakula) berpesan CHEELOR. Sandi apakah gerangan?
Lokasi Rest Area Jl Toll Bekasi Barat. 11 Agu 2008 jam 15.

ABAH GAUL

Sepanjang jalan dari Jakarta ke Setos pada 8 Agu 2008 jam 10 lalu nyemprung ke Padalarang, Bandung, Garut dan Tasikmalaya, nyaris tak menemui satupun pesan di bujur truk. Kecuali saat pulang ke Jakarta, dijalan dekat Taman Makam  Pahlawan Cikutra tampak satu truk yang pintu belakangnya bergambar aki2 dengan pesan ABAH GAUL (hehe, mentang2 kata Pera abah gaul ya) . Sayangnya gak sempat dipotret karena lalu lintas lagi krodit. Baru deh  di Rest Area Bekasi Barat tampak jejeran puluhan truk parkir yang 3 diantaranya memuat pesan. 

PEMBURU JABLAY

Tadi pagi di jalan toll Jagorawi jam 06.07 dalam perjalanan pulang dari Sentul ke Jakarta, tampak pantat mulus panuan dikit sebuah truk kuning besar. Di lempeng karet penahan cipratan ban belakang kanan ada tulisan gede2, PEMBURU JABLAY. Hehe, apa coba? Sayangnya gak bisa motret tuh, karena posisi co-pilot lagi digantikan sama neng Wiena. Kan mo ngantor.

RESTU IBU

Jam 16.20 saat merayapi kloaka Tomang yang lagi lampu merah, tampak satu truk dengan pantat bergambar satu lelaki muda berkemeja gelap. Separuh kepalanya tertutup lembaran terpal yang berjuntai. Mana gak ada pesan apapun juga. Makanya kubiarkan saja dianya lolos dengan tenang. Tapi begitu kita mo belok kearah Harapan Kita, tampak samping kanan truk itu bertuliskan RESTU IBU lantas melaju kearah  Harmoni. Si Aa ngibrit juga karena kesusu buat rendesvous sama Enin di KK31 jam 17.00 buat terus ke Sentul sembari nungguin neng Wiena juga. Selanjutnya kamera tetap kupegang sampai berbelok menuju ke JaCC. Tapi kamera lalu kusimpan karena yakin di jalur ini dah gak mungkin aja ada truk liwat bukan?

AN3DIS

Perjalanan diteruskan sambil meninggalkan truk NAPU jauh dibelakang. Buat menjaga hil2 yang mustahal maka kuniatkan buat megang kamera tinggal On. Dan benar aja begitu mendekati Setos, tampak satu bujur truk dengan lukisan dibelakangnya. Aku bilang sama si Aa mo jepret pantat menor itu. Truk itu melaju 90KmJ-an. Tentunya dikejar biar tampak dekat. Tapi mengingat akan resiko pengejaran sedekat itu bisa berakibat fatal, maka kujepret aja seadanya. "Udah A. Tapi tulisan itu apa ya?" Kekehku sambil melipat kamera, lalu si Aa kembali menyemprungkan roda 4. "Anti gadis beh." Kekehnya dengan lucu. Wah, pro janda dong.

NAPU

Dalam perjalanan balik dari Serang ke Jakarta, di 14.56 menjelang ngantri di pintu gerbang Cikupa tampak didepan ada bujur truk  kuning dengan gambar seorang wanita muda dan disebelah kiri kepalanya ada tulisan NAPU. Kukeluarkan kamera sambil mikirin apa makna kata NAPU itu. Saat siap jepret, si Aa harus memasuki jalur sebelah kanan yang kosong. Tentunya obyek jadi bergulir saat tersusul. Alhamdulillah masih bisa ngejepret meski terburu dan sekenanya. Maka beginilah hasilnya.

TAKDIR ILLAHI

Masih di ruas jalan toll Serang, hati rada ngelamunin Gaby cucuku saat parkir di Starmart di jam 8.45. Setelah selesai belanja si Aa lalu ngabecirkeun Terios. Duh sekilas tampak bujur truk dengan gambar lelaki muda dengan pesan Takdir Illahi. Tentunya dong buru2 dikeluarkan kamera, namun sang teruk dah bablas angine. Jaba munasabah sejak dari Jakarta gak ada satupun pantat truk yang berisi pesan apapun. Hehe sorih meski menyesel juga, pantat truk dimaksud gak kelihatan lagi batang hidung supirnya. Dah takdir kalih ya.

MENDING MENGKENEN

Kejadiannya tadi siang, selepas bayar ongkos toll ke Jakarta di gerbang Karang Tengah yang tengah diguyur hujan deras. Karena duduk didepan samar2 dibalik gerakan wiper tampak pantat seunit truk kuning tertulis pesan, MENDING MENGKENEN.  Ini ungkapan hati dari kacung Cirebon yang maknanya, "Mending Begini." Tulisannya sederhana tapi maknanya dalam dan luas lho. Apa kah itu gerangan??? Hehe, cari aja sendiri dipengalaman masing masing tuh. Aja mengkonon ya! Sayangnya karena hujan lebat, jadinya gak mungkin aja bisa lihat Nopol nya buat memastikan asal usul darimana mau kemananya sikuning bersih segar itu. Namanya juga yang keujanan tuh.

Pekalongan? Wait for me...

Susah lho nyari bujur truk di Pekalongan. Lebih eman simak bujur Ajeng kok ya.

Ngenes...

Hayyooohhh, di akhir jalan ini  mau pilih mana? Ketemu anak bini, kantor polisi apa lobang kubur??? Pokoknya akang mah cuma miliknya indung barudak aja dah... Biar slamet wae!

"Hehehe, keciaaaaaan deh luh."

Masih terbayang aja lucu dan lugasnya ungkapan supir yang dituliskan di bujur truk. Ya macam2 lah yang bisa menyangkut soal asmara atau saling ingat mengingatkan misalnya, "Awas jangan terlalu dekat!!! Knalpot kita bau busuk." Atau, "Dendam asmaraku baru tuntas dipelukan janda bengsrat." Atau, "Kalow jauh dicari, udah dekat dimarahi..." Atau, "Hehehe, keciaaaaaan deh luh." Dan masih banyak lagi segudang. Makanya ntar kita kutip lagi deh klo selagi tampak aja ya.

Pesan di bujur truk...

Menyimak pesan2 para supir truk sering asyik lho. Kata2nya sederhana, tapi sering menggelitik. Sepintas ada juga yang terkesan vulgar tapi memang sesuai dengan isi hati para pengembara diatas roda ini. Misalnya, “Klo jauh dicari, udah deket dimarahi.” Bagi yang mau ikutan ngisi, silahkan kirim  teks en pic ke ID: c_andalusia@yahoo.com. Jangan lupa nama dan kota TKP.